Tuesday, July 15, 2008

Ratusan Ribu Jadi Saksi Ngaben Terbesar


GIANYAR - Palebon agung tokoh Puri Ubud Tjokorda Gede Agung Suyasa yang akrab dipanggil Cok Lingsir, kemarin benar-benar bikin heboh. Ratusan ribu warga dari seantro Bali dan turis mancanegara berdesakan menyaksikan ngaben yang diklaim terbesar dalam sejarah Bali tersebut.

Sengatan sinar matahari tak menyurutkan niat pengunjung untuk mengikuti prosesi dari awal hingga akhir. Mereka rela berdesakan untuk menyaksikan momentum langka tersebut. Perhatian pengunjung hampir seluruhnya tertuju saat bade atau wadah tumpang sembilan setinggi 28,5 meter diarak menuju setra (kuburan) yang berlokasi di Banjar Tebesaya, Peliatan, Ubud.

Bade yang mengantar layon Cok Lingsir berangkat dari Puri Ubud pukul 13.30 Wita. Di depannya terdapat iring-iringan raja senusantara. Di antaranya keluarga Keraton Surakarta. Di belakangnya kemudian diusung lembu hitam berukuran kecil. Selanjutnya, diikuti lembu hitam berukuran besar. Di atas lembu itu berdiri putra mahkota Puri Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya yang akrab disapa Cok Wah.

Di belakang lembu terlihat Naga Banda dan bade tumpang sembilan yang ukurannya lebih kecil daripada bade yang berisi jenazah Cok Lingsir. Bade kecil itu untuk menempatkan jenazah mendiang Cokorda Raka, pensiunan polisi yang juga anggota keluarga Puri Ubud.

Paling belakang baru bade utama yang berisi jenazah Cok Lingsir. Bade itu diusung 250 warga Ubud dan para abdinya. Di atasnya berdiri Cokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, Cokorda Putra Sukawati yang akan menjadi pengganti Cok Lingsir sebagai penglingsir Puri Ubud, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (bupati Gianyar), serta Cokorda Budi Suryawan (CBS) yang baru saja kalah dalam Pilgub Bali lalu.

Sebelum menuju setra yang jaraknya sekitar satu kilometer dari Puri Saren Ubud, terlebih dahulu digelar prosesi melepas dan manah Naga Banda. Ida Pedanda dari Griya Aan Klungkung didaulat memimpin prosesi tersebut. Setelah dipanah, ekor Naga Banda dililitkan tiga kali di belakang bade yang di bawahnya terdapat lambang bedawang nala (penyu).

Prosesi akbar itu dipuput Ida Pendada Selat Duda Karangasem. Hingga petang kemarin, layon Cok Lingsir masih dikremasi di kuburan. Tahap selanjutnya, abu Cok Lingsir dilarung di pantai Matahari Terbit Sanur, Denpasar.

Prosesi ngaben kemarin disaksikan Menbudpar Jero Wacik, Men PAN Taufik Efendi, mantan Deputi Gubernur BI Anwar Nasution, mantan Mensesneg Moerdiono, Sukmawati Soekarnoputri, dan beberapa tokoh penting lain. Juga ada pemenang pilgub Bali, Made Mangku Pastika.

No comments: